Bayi Meninggal Menjadi Berkah Bagi Orangtua di Akhirat?


Bayi meninggal tentu menjadi musibah teramat berat bagi orangtuanya.

Dream - Musibah bisa menimpa siapa saja. Tidak peduli tua-muda, kaya miskin, musibah datang secara tiba-tiba.

Tetapi, bagi Muslim musibah sebesar apapun tidak boleh menjadikannya suudzon kepada Allah. Dia harus tetap husnudzon atas apa yang dialaminya.

Musibah sejatinya adalah media untuk menguji tingkat ketakwaan seseorang. Jika dia berhasil melampauinya, maka musibah menjadi sarana penghapusan dosanya.

Hal ini seperti tertuang dalam firman Allah pada Surat Muhammad ayat 31.

"Dan sungguh, Kami benar-benar akan menguji kamu hingga Kami mengetahui orang-orang yang berjihab dan bersabar di antara kamu." (QS. 47:31)

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda:

"Tidaklah menimpa seorang Muslim suatu musibah berupa rasa sakit, rasa lelah, rasa gundah, rasa sedih karena kehilangan, bahkan seonggok duri yang melukainya, melainkan (dengan itu) Allah hapuskan dosa-dosanya."

Dari sekian banyak, terdapat musibah yang langsung menghantarkan orang mengalami menuju surga. Apakah musibah itu?

Jangan Bersedih, Tetaplah Tawakal
Dikutip dari Bincang Syariah, dalam hadits riwayat Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad, Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda.

"Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya janin yang meninggal karena keguguran akan membawa ibunya ke dalam surga dengan ari-arinya, apabila ibunya bersabar."

Sedangkan dalam hadits lain yang diriwayatkan Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda demikian.

"Jika ada seorang Muslim yang tiga bayinya meninggal, maka dia tidak akan menyentuh api neraka kecuali sebatas pelaksanaan sumpah Allah."

Hadits-hadits di atas menunjukkan janji Allah kepada para orangtua yang bayinya meninggal. Bayi itu akan menjadi tabungan amal, selama orangtuanya bertawakal dan terus istiqomah menjalankan kewajibannya sebagai seorang Muslim.


[Sumber: Bincang Syariah]

Posting Komentar

0 Komentar