Al-Quran, Tentang 10 Hukum Taurat Musa Dalam Islam

Tidak sedikit umat Kristen yang menggugat Al-Quran bukan sebagai kitab suci yang berasal dari Allah, bahkan menuduhnya sebagai kitab palsu karena merasa yakin tidak ada umat Islam yang mampu menunjukkan eksistensi 10 Hukum Taurat Musa di dalam Al-Qur'an. Issue ini sering muncul dalam dunia debat lintas iman antara Kristen dan Islam di banyak forum, padahal sudah berkali-kali diberi "clue" sangat jelas misalnya saja seperti ini:

[5:46] Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

[5:47] Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

[5:68] Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu.

[2:136] Katakanlah (hai orang-orang mu'min): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".

Mungkin mereka belum mengerti bahwa salahsatu dari (hanya) 6 rukun iman umat Islam adalah kewajiban untuk mengimani (mempercayai) kitab-kitab wahyu Allah bernama Taurat, Mazmur, Injil, dan Al-Qur'an.

Artinya, tidak ada satu umat Islam pun yang meragukan bahwa sebelum Al-Qur'an, Allah telah lebih dulu menurunkan kitab-kitab wahyu bernama Taurat, Mazmur, dan Injil.

Sebagai kitab wahyu terakhir, Al-Qur'an adalah kitab penutup dari kitab-kitab wahyu terdahulu. Dan dengan ditutupnya Al-Qur'an, maka seluruh risalah Allah untuk umat manusia pun dianggap telah lengkap dan sempurna, sebab memang lengkaplah sudah seluruh petunjuk kepada 'jalan yang lurus' dari Allah bagi seluruh umat manusia.

Tinggal sekarang terserah kepada manusianya sendiri jalan mana yang ingin dipilihnya. Jalan lurus yang sudah terang benderang menurut kitab-kitab wahyu Allah, atau jalan berliku menurut surat-surat tulisan tangan (dan pemikiran) manusia-manusia yang sarat dengan petunjuk membingungkan?

Adapun dalam konteks telaah ajaran nabi Isa as dan ajaran Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad saw, sebenarnya baru dari empat ayat (di antara puluhan) di atas saja sebenarnya tidak terlalu sulit bagi siapa pun yang mau belajar membuka hati untuk mengerti bahwa sesungguhnya kitab Taurat, Injil, dan Al-Qur'an diturunkan oleh Allah yang sama, dengan perintah dan hukum-hukum yang pararel dan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya[**]. Dan karenanya pula, tentu saja tidak diperlukan pengulangan (atau copy paste) ayat-ayat dari kitab terdahulu ke dalam Al-Qur'an.

Kendati demikian, tidak lantas berarti bahwa Al-Qur'an tidak mengisyaratkan informasi-informasi penting menyangkut kitab-kitab terdahulu, seperti di antaranya tentang 10 Hukum Taurat Musa.

Itu sebabnya mengapa dalam menanggapi tuduhan 'pesorak' tadi -- yang meyakini bahwa tidak ada 10 Hukum Taurat Musa di dalam Al-Qur'an -- sebetulnya saya lebih memilih 'pembuktian terbalik' daripada menjelaskan atau menerangkan sesuatu yang 'dari sononya' memang sudah sangat jelas dan sangat terang.

Atau gampangnya, tanyalah setiap umat Islam di sini, Hukum Taurat mana yang tidak ada penjelasannya dalam Al-Qur'an, atau lebih spesifik lagi, Hukum Taurat mana yang tidak dilaksnakan oleh umat Islam?

Dengan demikian akan mudah bagi siapa saja untuk sama-sama membuktikan dengannya bahwa Al-Qur'an memang merupakan kitab penutup dari kitab-kitab wahyu terdahulu.

Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, nampaknya akan percuma saja mengharapkan sang 'pesorak' ini mengerti maksud saya, mengingat pengalaman berinteraksi dengan mereka selama ini mengajarkan kepada saya -- dan saya yakin juga kepada umat Islam lainnya di sini -- bawa kemampuan olah pikir mereka memang relatif terbatas, bahkan lebih buruk lagi, sudah terlanjur terperangkap oleh nafsu sangat besar untuk menghujat simbol-simbol Islam saja daripada coba mengerti, apalagi menerima kebenaran Al-Qur'an.

Karena itu, saya pikir tidak ada salahnya untuk menunjukkan pada mereka (secara random saja) sebagian ayat-ayat Al-Qur'an dari catatan lama seorang netter dengan nickname 'Bocah Korban Salibis' berikut ini:

10 HUKUM TAURAT MUSA

1. TIADA TUHAN SELAIN ALLAH
Dialah Allah Yang Tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS. Al-hasyr: 23)

2. JANGAN MENYEMBAH BERHALA
Qs.Al-Baqarah 22. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[1], padahal kamu mengetahui. (QS.Al-Baqarah: 22)

3. JANGAN MEMPERSUKUTUKAN TUHAN
Qs. An-nisaa 116. Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya. (QS. An-nisaa: 116)

4. KUDUSKAN HARI SABAT
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[2]. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (QS. Al Jumu’ah: 9)

5. HORMATI ORANG TUAMU
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[3].(QS. Al-Israa’: 23).

6. JANGAN MEMBUNUH
Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. (QS. An-Nisa:93)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu[4]; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisaa:29)

7. JANGAN BERZINAH
Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin[5]. (QS. An-Nuur: 3)

8. JANGAN MENCURI
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Maa’idah: 38)

9. JANGAN BERSUMPAH PALSU
 Kalau yang kamu serukan kepada mereka itu keuntungan yang mudah diperoleh dan perjalanan yang tidak seberapa jauh, pastilah mereka mengikutimu, tetapi tempat yang dituju itu amat jauh terasa oleh mereka. Mereka akan bersumpah dengan (nama) Allah: "Jikalau kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu." Mereka membinasakan diri mereka sendiri[6] dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta. (QS. At-Taubah:42)

10. JANGAN MENGINGINKAN MILIK ORANG LAIN
Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf[7], (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah:180)

Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah balig) harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu[8]. Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu, adalah dosa yang besar. (Qs. An Nisaa’: 2).
Tidak usah berpanjang-panjang lagi, sekarang mari kita tanya saja sang 'penggugat' dan umat kisten lainnya di mana saja; hukum manakah dari 10 Hukum Taurat di atas yang betul-betul dilaksanakan dengan baik dan benar oleh umat kristen?
MONGGO!

CATATAN KAKI:
[**]. Inilah sebab utama kenapa umat kristen menganggap umat muslim terlalu usil karena tidak henti mempertanyakan, bahkan menolak 'kebenaran' sebagian dari ayat-ayat atau hukum-hukum alkitab (Taurat, Mazmur, dan Injil) yang dianggap 'menyimpang' dari konsep "pararel dan saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya" dengan ayat-ayat Al-Qur'an.

[1]. Ialah segala sesuatu yang disembah di samping menyembah Allah seperti berhala-berhala, dewa-dewa, dan sebagainya.
[2]. Maksudnya: Apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah melantunkan adzan di hari Jum'at, maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya. Dalam Islam hari sabat (hari ketujuh) jatuh pada hari Jum’at atau sering disebut di amerika dengan unkapan GIF= The Great day Is Friday, karena memang jum’at hari agung.
[3]. Mengucapkan kata 'ah!' saja kepada orang tua sudah merupakan sebuah dosa, apalagi sampai mengucapkan kata-kata kasar atau berlaku tidak santun. Sebesar apa pun dosa seorang anak manusia kepada Allah, selama ia tidak menduakan Allah, kemudian dengan sungguh-sungguh memohon ampun, niscaya akan diampuni. Tapi sekecil apapun dosanya kepada orang tuanya, selama tidak diampuni oleh kedua orang tuanya, maka Allah TIDAK AKAN mengampuninya!   
[4]. Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.
[5]. Maksud ayat ini ialah: tidak pantas orang yang beriman menikah dengan pelaku zina, demikian pula sebaliknya.
[6] Maksudnya mereka akan binasa disebabkan sumpah mereka yang palsu.
[7]. Ma'ruf ialah adil dan baik. Wasiat itu tidak melebihi sepertiga dari seluruh harta orang yang akan meninggal itu. Ayat ini dinasakhkan dengan ayat mewaris.
[8]. Tentang hukum Taurat ke-sepuluh ini Al-Qur'an bahkan mengaturnya secara sangat detil (dijelaskan oleh puluhan ayat) dalam hukum waris dan hukum harta anak-anak yatim piatu.

[Sumber: note-bks | Islam Menjawab Fitnah]

Posting Komentar

0 Komentar