Ingin Tahu Dalamnya Ka'bah?


Mengintip Dalamnya Ka’bah. 
Sebenarnya kita tidak diperbolehkan mengambil foto 'dalamnya' ka’bah. Jangankan mengambil foto sampai ke dalam ka'bah, membawa kamera di sekitar lokasi masjid saja tidak dibenarkan. Tapi ini sekedar untuk pengetahuan bagi yang belum ke sana dan merasa penasaran saja, supaya tahu seperti apa sebetulnya isi ka’bah. 

Tidak semua orang tahu apa sebenarnya yang ada di dalam ka’bah, sebab hanya orang-orang penting setingkat kepala negara saja yang diijinkan untuk memasukinya. Itu pun harus menjadi tamu resmi dari Raja terlebih dulu.

Konon katanya, dulu mantan Presiden Soeharto dan rombongan pernah mendapat kehormatan untuk memasuki ka'bah.

Anda yang penasaran ingin tahu juga apa saja kira-kira yang dilihat oleh Bapak mantan Presiden kita beserta rombongan beliau ketika itu, silahkan lihat video di bawah ini.


Sedangkan yang di bawah ini adalah foto 'amat langka' yang menampilkan viualisasi salahsatu sisi ruangan di dalam ka'bah, sebab seperti sudah diberitahu di awal tadi, seharusnya foto ini tidak pernah ada, apalagi sampai beredar luas di dunia maya! Foto ini ada di sini untuk anda jadikan pembanding dengan gambaran animasi sebelumnya, bahwa dalamnya ka'bah sejatinya ya, memang seperti ini!


Foto Ruangan dalam Kabah

Kalau tidak keliru, foto di atas ini diambil pada salah satu momentum di mana ada tamu negara yang mendapat kehormatan untuk memasuki dalamnya ka'bah, dan sangat boleh jadi foto ini diambil secara diam-diam oleh salahsatu anggota rombongan sang tamu kehormatan tsb mengingat secara resmi petugas masjid Al-Haram pasti akan melarang keras siapa pun melakukan pemotretan di lokasi masjid, apalagi sampai ke dalam ka’bah!

Sebagian kalangan (yang akrab dengan ka'bah) membenarkan keaslian foto ini karena serupa dengan gambar denah yang diterbitkan resmi oleh kerajaan, contohnya melalui video di atas, bahwa di dalam ka'bah hampir tidak terdapat apa-apa, alias kosong, kecual beberapa items saja seperti yang kemudian dapat anda lihat dalam video "candid camera" hasil kerja cameraman 'amatiran' di bawah ini.

Yang jelas, pertanyaan atau tuduhan anda tentang adanya berhala di dalam ka'bah sudah terjawab lewat foto ini, sebab nyatanya berhala yang berjumlah 360 buah itu memang sudah tidak ada, sudah dihancurkan oleh Rasulullah saw sejak Fathu Makkah 14 abad yang lalu!



Sekedar sebagai tambahan informasi aja, berikut ini adalah catatan kecil tentang ka'bah.

Desain Ka’bah
Mulai dari sebelah kiri pintu Ka’bah adalah Multazam (antara pintu Ka’bah dan Hajarul Aswad). Sebelah kanan dari pintu terdapat kotak dari marmer tempat menyimpan alat keperluan kebersihan di dalam Ka’bah.

Interior
Di tengah–tengah Ka’bah agak meninggi terdapat 3 buah tiang penyangga yg terbuat dari kayu dan yang dikenal dengan “Tiang Abdullah bin Zubair“. Dinamakan demikian karena Allah SWT telah memberikan kemuliaan kepada beliau, sebagai pembuat tiang penyangga pada atap Ka’bah itu untuk menghindari kerobohannya. Sebelah Utara dari Ka’bah terdapat pintu kecil yang dinamakan “Pintu Taubah”. Itu adalah sebuah tanda dari keteguhan. Pintu Taubah ini terbuat dari kayu pilihan yang dilapisi dengan Emas dan Perak yang terukir dan dilapisi juga dengan kaca yang tebal sampai atap Ka’bah. Pada dinding sebelah Barat yang berhadapan dengan pintu Ka’bah digantungkan 9 Pigura yang terbuat dari Marmer dan bertuliskan nama-nama Penguasa-penguasa atau Khalifah yang telah memperbaiki dan memperbarui Ka’bah yang agung.

Kesemuanya itu tertulis setelah Abad 6H. Pada dinding Timur antara pintu Ka’bah dan pintu Taubah diletakkan keterangan tentang perbaikan yang dilakukan oleh Raja Fahd pada th.1419H setelah perbaikan terakhir pada zaman Sultan Murod IV dari Utsmaniah pada th.1040H. Sisi-sisi Ka’bah yang empat dilapisi dengan Marmer putih setinggi 2 Meter dan diatasnya ditutupi dengan hordeng warna merah dan pink, yang terbuat dari bahan kain Sutera yang bertuliskan “Syahadatain “ dan Asma ul-Husna dalam bentuk angka 8 atau 7 Arab berselang-seling. Hadiah dari Raja Fahd.

Di antara tiga tiang yang ditengah (Tiang Abdullah bin Zubair) ada tempat untuk meletakkan barang yang terbuat dari Perak murni untuk menyimpan barang, seperti antara lain : Teko-teko , Pajangan , dan barang-barang bersejarah lainnya yang terbuat dari Emas dan Perak yang telah berusia puluhan bahkan ratusan tahun yang lewat sebagai hadiah-hadiah dari Raja-raja, Khalifah dan para Sultan kepada Ka’bah sebagai pendekatan dan pengabdian kepada Rabb yang Esa untuk mencari ridho Nya.Pencucian Ka`bah biasanya dilakukan dua kali setiap tahun yakni pada pertengahan bulan Sya`ban sebagai persiapan menghadapi musim Umrah pada bulan Ramadhan, dan pertengahan Dzulqa`idah sebagai persiapan menyambut jamaah haji.

Eksterior
Ka`bah biasanya dicuci dengan air zamzam yang dicampur dengan mawar Thaif dan anbar, sedangkan dindingnya diharumkan dengan parfum misik. Nizar As-Syaibi, putra tertua keluarga pengurus Masjidil Haram Syeikh Abdul Aziz As-Syaibi, menyebutkan pencucian Ka`bah merupakan tradisi yang disunnahkan namun tidak harus dilakukan pada waktu tertentu. Secara historis, Rasulullah pernah sekali mencuci Ka`bah pada bulan Sya`ban ketika beliau kembali ke Mekkah dalam peristiwa “Fathu Mekkah”, setelah beliau membersihkannya dari patung-patung sesembahan yang berada di dalam maupun di sekitar Ka`bah.

Sejak saat itu, pencucian Ka`bah menjadi sesuatu yang disunnahkan namun tidak ada waktu tertentu yang dianggap paling utama untuk melakukannya. “Ritual ini adalah bentuk penghormatan terhadap Ka`bah, khususnya saat sebelum Umrah dan setelah haji. Tujuan inilah yang paling utama ketimbang sekadar membersihkannya. Pada saat pencucian pun, pintu Ka`bah tetap tertutup. Pencucian ini tidak lebih dari sekadar membersihkan debu yang menempel di dinding Ka`bah,” demikian As-Syaibi.

Ketua Islamic Society of North America (ISNA = Masyarakat Islam Amerika Utara) ternyata sangat beruntung karena pernah mendapat kesempatan untuk memasuki Ka’bah pada tahun 1998. Inilah keterangannya:
  • Di dalamnya terdapat tiga pilar. 
  • Ada meja untuk meletakkan parfum. 
  • Terdapat dua lampu lentera yang digantungkan di langit-langit.
  • Ruangan cukup untuk menampung 50 orang.
  • Tidak ada lampu listrik di bagian dalam.
  • Tembok dan lantai terbuat dari marmer.
  • Tidak ada jendela di bagian dalam.
  • Hanya ada satu pintu.
  • Bagian atas tembok-tembok di bagian dalam ditutupi gorden.
Demikian, semoga sedikit "bocoran" ini sudah menjawab keingintahuan anda sekalian.

[Dari berbagai sumber]

Posting Komentar

0 Komentar